Harga Kedelai Di Indonesia Mempengaruhi Pakan Ternak

Harga kacang kedelai saat ini sangat mempengruhi kondisi harga pakan ternak di Indonesia,karena hampir 80% kacang kedelai adalah Impor dari berbagai negara di amerika.Sehingga setiap produsen pakan ternak tidak bisa menahan biaya produksi dengan alasan bahwa kacang kedelai dibayar dengan dollar amerika.

Padahal Indonesia sebenarnya mampu menghasilkan kedelai untuk mencukupi kebutuhan berbagai produsen untuk pakan ternak,namun karena berbagai alasan,ternyata negara kita hanya mampu impor kedelai untuk konsumsi dan pabrik pakan ternak.

Menurut hemat saya,bila pemerintah melalui pusat dan mengintruksikan ke daerah kabupaten,agar setiap daerah provinsi/kabupaten mewajibkan lahan pertaniannya khusus untuk menanam kacang kedelai,pastinya Indonesia tidak akan kekurangan,tentunya dengan kepastian harga jual dari panen kacang tersebut.

Indonesia memiliki 33 provinsi,dan setiap provinsi menghasilkan 200 ton saja,minimal 6600 ton setiap panen,maka kekurangan kacang kedelai pastinya akan bisa diatasi oleh Indonesia.Namun pemerintah tidak serius menangani pertanian di Indonesia,padahal bila terpikirkan sebelumnya,pasti rakyat dan petani akan sejahtera dalam kehidupannya.

Sekarang,dengan bergantungnya dari kedelai impor,maka pengusaha tahu dan tempe hingga produk pakan ternak,mengalami perubahan harga yang sangat mengejutkan,bahkan mungkin sangat fantastis dalam kenaikannya.Padahal daya beli masyarakat belum tentu mengikuti kanaikan bahan tersebut.

Info kenaikan harga pakan ternak(pakan ikan tenggelam) dari harga normal sebelumnya :
  1. kenaikan dari harga BBM  (ongkos kirim naik rp.50/kg )
  2. Kenaikan karena dolar mulai tak menentu ( rp.200/kg)
  3. Kanaikan lagi Rp.400/kg pada 5 september 2013
  4. Kenaikan lagi Rp.300/kg pada 23 september 2013
Sehungga harga pakan ikan tenggelam menjadi Rp.8.000/kg dalam harga jual ecerannya,dan menurut beberapa ahli perdagangan,bahwa dari asumsi harga pakan tersebut,tentunya hasil yang diharapkan dalam penjualan ikannya,seharusnya minimal rp.22.000/kg di tingkat petani.

Namun harga eceran ikan di pasaran,tidak mendekati sedikitpun,bahkan dibawah perkiraan yang seharusnya,belum lagi persaingan harga di pasar oleh pemasok ikan yang kadang harga ikan lebih murah,karena jatuh tempo pembayaran pakan ikan ke agen.

Semoga UMKM peternakan di cirata dan sekitarnya bisa menangani kesulitan ini,dan semoga pemerintah bisa membantu kesulitan ini dengan memberikan bantuan apa saja,sehingga bisa memberikan harapan indah di kemudian hari.

No comments:

Belajar dari Sejarah dan Pengalaman Pahit

“ A lesson is repeated until learned. – Pembelajaran akan terus berlangsung sampai kita dapat memetik hikmahnya.” Anonym Setiap saat dan s...

Followers