Untuk Bisnis perikanan kami memberikan informasi yang baik dan menguntungkan di jaring apung cirata,Peternakan ini bisa dilakukan dengan serius dan bisa menjadi perusahaan untuk industri eksport ikan.Ikan yang ditanam atau diternak adalah ; Nila Merah ,Info yang mempunyai harga sangat tinggi untuk eksport ke amerika dan Eropa dan sebagian Asia.
Apakah anda mengenal Nila Merah? Ikan ini mirip dengan Kakap Merah yang terkenal untuk ikan laut,.Daging nya sangat lembut dan gurih serta kenyal dalam penyajian makanannya,ikan ini mempunyai sirip yang rata -rata sejajar dan ukurannya bisa hingga mencapai 2 kg/ekor.
Untuk penanaman atau pemeliharaan sangat mudah dan tahan terhadap berbagai penyakit air tawar.Lama dari budidaya ikan nila merah adalah 4-6 bulan tergantung pakan dan besarnya penanaman hingga ukuran panen.Untuk jaring apung bisa dikelola dengan disatukan antara ikan mas dan nila merah atau diberikan pakan apung untuk menghasilkan produk ikan nila merah yang super dengan waktu yang relatif cepat.
Dalam klasifikasi biologi, ikan Nila Merah (Oreochromis sp) termasuk Ordo Pecho orphi, Family Cichlidae dan Genus Oreochromis. Ikan Nila Merah diyakini merupakan hasil persilangan antara spesies berwarna merah Oreochromis mosambicus honorum berasal dari Singapura dengan spesies berwarna normal Oreochromis niloticus dari Jepang. Variasi warna ikan Nila adalah kemerahan, kekuningan dan keputih-putihan (albino).
Mencontoh sukses pemeliharaan ikan Nila Merah yang dikembangkan oleh PT Charoen Pokphand bekerjasama dengan Aqua Farm (Norwegia), Ikan Nila Merah saat ini dihargai cukup tinggi yang mencapai Rp 25.000 per kg. Permintaan terbesar khususnya datang dari konsumen di Amerika Serikat, Singapura, Jepang dan beberapa negara Eropa. Tingkat permintaan dapat mencapai tujuh ton per minggunya padahal produsen lokal setiap minggunya hanya mampu mensuplai sebanyak 3 ton saja. Komoditas ikan Nila Merah biasa diekspor dalam bentuk fillet segar maupun berupa ikan hidup.
Pemeliharaan ikan Nila Merah tidak terlalu sulit. Lagi pula ikan Nila Merah mempunyai beberapa kelebihan antara lain laju pertumbuhan yang cepat, efisien memanfaatkan makanan tambahan, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, dan cepat beradaptasi terhadap setiap perubahan lingkungan. Ketersediaan benih ikan Nila Merah tidak lagi menjadi masalah karena pihak Aqua Farm bekerjasama untuk mensuplai semua kebutuhan pemeliharaan (pakan dan lain-lain), termasuk membeli (menampung) hasil produksi ikan Nila Merah.
Sistem Pemeliharaan Jala Terapung
Pemeliharaan Nila Merah secara intensif mulai dilakukan terhadap tahapan fingerling (benih gelondongan) yaitu benih yang diperoleh setelah pemeliharaan selama 1 - 1,5 bulan. Benih nila merah untuk tujuan produksi fingerling biasanya mempunyai berat 25 gram per ekor. Selama masa pemeliharaan tersebut diberikan makanan tambahan dalam bentuk pellet. Standar nutrisi pakan tambahan antara lain megandung protein minimal 25 %, lemak 4 - 8 %, serat kasar 10 - 13 %, dan kadar air 13 - 14 %. Pemberian makanan dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore secara tepat waktu untuk membiasakan ikan Nila Merah berkumpul pada saat-saat pemberian pakan. Jumlah pakan ditentukan sebanyak 3 % dari biomass yang penentuan secara tepat dilakukan dengan pengukuran berat setiap 2 minggu secara random sampling. Untuk memperoleh tingkat pertumbuhan yang optimal, padat penebaran di kolam luas adalah 15.000 - 20.000 ekor per 1.000 meter persegi atau 15 - 20 ekor per meter persegi. Pemeliharaan benih untuk menghasilkan kategori fingerling bisa dilakukan di kolam terbuka (luas) dan kolam tertutup (sempit, misal bak semen).
Karakter pertumbuhan penting selama masa pemeliharaan benih fingerling adalah pertambahan berat dan pertambahan panjang. Grafik pertambahan berat badan berbentuk sigmoid (cekung ke atas). Ditandai oleh laju pertambahan berat yang lambat terutama pada saat awal pemeliharaan sampai mencapai ukuran fingerling (2 bulan). Seterusnya sampai umur 4 - 5 bulan ikan Nila Merah memperlihatkan laju pertambahan berat yang cukup tinggi. Grafik pertambahan panjang berbentuk kurva terbalik (cekung ke bawah), yaitu kecepatan pertumbuhan panjang berbanding terbalik dengan pertambahan umur. Pada awal usia lebih cepat tumbuh memanjang yang semakin berkurang kecepatannya semakin tua usia.
Pembesaran ikan Nila Merah yaitu selepas masa fingerling sampai ukuran konsumsi bisa dilakukan pada bberapa lokasi tempat yaitu :
1. di kolam berair tenang dengan luasan minimal 100 m2 dan kedalaman 1 m, debit air
minimal 2 liter per detik untuk kolam seluas 100 m2.
2. di kolam berair deras, dengan debit air 20 liter per detik.
3. di karamba, yaitu dalam kurungan kotak persegi terbuat dari bilah bambu, biasanya
dilakukan memanfaatkan sungai, waduk, danau maupun bendungan.
4. di tambak, terutama pada musim penghujan dimana tambak banyak tidak
dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan air laut dengan pertimbangan rendahnya tingkat
salinitas akibat hujan yang melimpah. Padat penebaran 15 ekor per m2.
5. di jala apung, memanfaatkan danau dan waduk. Padat penebaran ikan Nila Merah
berukuran 25 - 30 gram 50 - 100 ekor per 1 m3. Luas ideal jala apung adalah 5 x 5
x 2 m yang dapat menampung 2.500 - 5.000 ekor. Pemeliharaan di jala apung
bersifat intensif untuk tingkat pertambahan yang tinggi (berat 500 gram per ekor
dalam waktu pemeliharaan 4 - 5 bulan). Untuk itu frekuensi pemberian pakan
dilakukan sebanyak 4 - 5 kali sehari sejumlah 3 % dari biomass ikan. Jumlah
pemberian pakan disesuaikan dengan pola pertumbuhan ikan setiap 15 hari.
Info :agribisnis.tripod.com